Mahasiswa KKN Desa Pamoyanan, Ajak Masyarakat Untuk Memanfaatkan Potensi Lokal
Penyampaian Materi Bank sampah kepada Masyarakat Desa Pamoyanan, Plered. (Foto : Aji)
PURWAKARTA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa
Karawang (Unsika) Desa Pamoyanan, Kecamatan Plered, Purwakarta, Mengajak warga desa Pamoyanan, Plered yang memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mengikuti sosialisasi dengan tema "Menumbuhkan Minat Berwirausaha dan Penyusunan Laporan Keuangan Yang Efektif dengan Memanfaatkan Potensi Lokal Melalui Program Citarum Harum", Senin (15/7).
"Banyaknya Rumah-Rumah warga Pamoyanan yang di depannya dijadikan sebagai warung. Mulai dari warung sayuran, warung jajanan, serta warung sembako. Bukan hanya warung, ada juga UKM lainnya yang di miliki oleh warga Pamoyanan. Dengan melihat potensi itu, saya dan teman-teman mahasiswa lainnya ingin berbagi ilmu kewirausahaan yang kami dapat selama kuliah." Ujar Alfian selaku Ketua Pelaksana Sosialisasi, Selasa (16/7/19).
Sosialisasi tersebut menghadirkan tiga pembicara, diantaranya, dua dosen dari Fakultas Ekonomi Universitas Singa Perbangsa Karawang, yaitu Danang Kusnanto, S.E., M.M. dan Syamsul Huda, S.Pd., M.Si. Serta pendiri Bank Sampah Panulisan Nono Juarno.
Danang Kusnanto, S.E., M.M., selaku dosen dari Program Studi Manajemen memberikan penjelasan bahwa masyarakat harus pintar dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk dijadikan peluang usaha.Adapun pemaparan pemateri dari dosen Program Studi Akuntansi, Syamsul Huda, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa agar UKM dapat berjalan, seharusnya para pemilik UKM bisa membuat pembukuan laporan keuangan agar dapat melihat perubahan dari hasil penjualan.
Nono juarno juga tidak lupa memberikan penjelasan bagaimana cara mengolah sampah dari hasil penjualan seperti, botol plastik, bungkus-bungkus kemasan dan lainnya. "Kita sebenarnya harus sudah bisa memisahkan sampah organik dan anorganik. Untuk sampah organik, kita bisa jadikan sebagai pupuk kompos. Sedangkan untuk sampah anorganik bisa kita daur ulang atau kita sederhanakan." Jelas Nono.
Nono juga meminta masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dengan beralih menggunakan tas ramah lingkungan. Dan oleh sebab itu, mahasiswa unsika membagikan goodie bag secara cuma-cuma kepada peserta sosialisasi untuk meminimalisir penggunaan plastik
“Saya sangat berterimakasih kepada bapak-bapak pemateri dan juga ade-ade dari Unsika. Saya merasa banyak dibantu dalam mengelola dan mengembangkan usaha kripik pisang yang saya buat. Yang tadinya saya hanya berjualan dibungkus plastik aja, sekarang sudah dibuatkan logo oleh ade-ade dari Unsika.” Tutur Hj. Ramnah, pemilik UKM keripik pisang.
Kepala Desa Pamoyanan, Cecep Supriyadi dalam pidatonya juga mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa Unsika yang telah benyak membantu mengembangkan Desa Pamoyanan baik dari bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan juga ekonomi. (Der)